Amiranto Adi Wibowo | 07 Juni 2024
Dengan berbagai ragam kekayaan hayati dan ekonomi kreatif di Indonesia, menjadikan produk Indonesia sangat rentan terhadap Ke-Asli-an produk Indonesia atau bukan? Seperti produk seperti Batik, Rendang, Gudeg, Rotan, Software, Game dan lainnya menjadi target dari negara lain atau kompetitor di dalam negeri untuk melakukan duplikasi produk dan dijual dengan harga di bawah harga asli.
Salah satu kendala adalah Industri, UKM, IKM masih kurang mendapat informasi tentang Hak Kekayaan Intelektual dan Indikasi Geografis di Indonesia. Di Indonesia baru 138 Geographical Indication yang terdaftar dikarenakan kurangnya informasi tentang pentingnya hal tersebut.
Keterbatasan database Industri dan UKM di semua Kementerian dan Lembaga kurang tertata dengan baik sehingga masing-masing mempunyai data sendiri. Sinkronisasi data dengan kebutuhan buyer sangat diperlukan data yang akurat dan ini yang mengakibatkan Indonesia kalah bersaing dengan negara ASEAN lainnya.
Perkembangan dunia usaha dan teknologi sudah mengharuskan semua industri memperhatikan emisi karbon yang dihasilkan dari industri. Contohnya, sebuah rumah produksi keripik kentang mempunyai supplier petani singkong, koperasi angkutan untuk mengangkut kentang ke rumah produksi, pemakaian listrik, bahan kemasan keripik singkong harus dapat dihitung dengan sensor IoT di pertanian, truk angkutan, peralatan listrik di pabrik agar dapat dihitung emisi karbon yang dihasilkan sehingga Carbon Tracking dapat dikeluarkan yang telah tersertifikasi.
Pemakaian AI sudah semakin terdepan dan dapat digunakan untuk beberapa hal terkait pencarian data deskripsi produk, otentifikasi produk seperti pemakaian AR di kemasan, VR untuk masuk ke metaverse. Disamping itu, Supply Chain produk di luar negeri juga harus diperhatikan karena regulasi di Eropa dan USA sangat ketat dan dinamis perubahannya, dikarenakan SMEs BLOCKCHAIN dibutuhkan di luar negeri.
Semua hal tersebut di atas saat event G20 (Bali 15 - 16 November 2022), PERURI dan METASMESTA menampilkan solusi Digital Security, Blockchain, Artificial Intelligence, Virtual Reality, dan Metaverse Store di Ekosistem Metaverse: METASMESTA yang menampilkan produk UKM dari KEMENKOPUKM kepada delegasi manca negara dengan menampilkan keunggulan melakukan transaksi di platform Metaverse yang dibangun METASMESTA dan Supply Chain di luar negeri oleh Indonesia In Your Hand (referensi: Kegiatan PERURI & METASMESTA di G20 Bali).
Bersama KEMENKOPUKM di Stand Future SMEs Village: Local Wisdom For Global Sustainability di Bali, menampilkan penjualan produk di paviliun Metaverse yang dikembangkan METASMESTA. (referensi: Kegiatan KEMENKOPUKM & METASMESTA di G20 Bali) sebagai cikal bakal dari SMEs Blockchain.
Ada 5 kategori yang dipamerkan di Future SMEs Village, yaitu Future Mobility, Future Craft, Future Fashion, Future Food, dan Future Wellness. Dengan mengedepankan Future untuk sustainable products, yang kedepan Carbon Tracking yang dihasilkan dapat dimonitor dengan tepat dan tersertifikasi resmi.
Roadshow PERURI SMEs BLOCKCHAIN AI 2024 di Eropa, Sebagai salah satu strategi BUMN Go Global, maka PERURI dan INDONESIA IN YOUR HAND melakukan Roadshow perkenalan tentang SMEs BLOCKCHAIN AI dari tanggal 10 - 19 Juni 2024 di Swiss, Belanda, Belgia dan Jerman.
Pada event Teknologi Terbesar di Eropa Hannover Messe 2023, ditampilkan di stand METASMESTA yang menampilkan demo dari Digital Security PERURI dan SMEs Blockchain (Referensi: Pameran METASMESTA di Hannover Messe 2023).
Dengan mengikuti perkembangan Industri dan UKM di Indonesia dan perlunya solusi yang tepat sasaran untuk memastikan Ke-ASLI-an, atas prakarsa PERURI dan METASMESTA dibangun: SMEs BLOCKCHAIN. PERURI sebagai GovTech bekerjasama dengan METASMESTA dan MITRA STRATEGIS bersama-sama membangun SMEs BLOCKCHAIN untuk memberikan Solusi Digital Security Produk Indonesia berupa SMEs Blockchain.
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2023 yang telah diundangkan pada 18 Desember 2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Layanan Digital Nasional kepada PERURI sebagai GovTech Indonesia dalam penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
SMEs BLOCKCHAIN / UKM Blockchain : Teknologi yang memungkinkan pembuatan dan penyimpanan data Industri & UKM dalam sebuah jaringan terdistribusi secara terenkripsi dan terdesentralisasi. Data Industri & UKM yang disimpan dalam Blockchain tidak dapat diubah atau dihapus oleh pihak tertentu tanpa persetujuan dari semua pihak yang terlibat dalam jaringan. Kumpulan data data Industri / UKM berupa hasil produksi / sebuah barang, karya kreatif seperti fim, lukisan, patung, game dan produk lainnya yang dihasilkan oleh WNI di dalam dan luar negeri.
Sehingga perlu sentralisasi 1 Database yang Secure berada dalam jaringan blockchain, ( antara lain data carbon tracking, tools, ecosystem, supply chain, marketplace ) untuk pelaku Industri dan UKM untuk memenuhi syarat perdagangan kedepan dan memudahkan melakukan tracing terhadap produk.
Anda tertarik bergabung di kami
Artikel ini ditulis oleh Amiranto Adi Wibowo CEO & Founder METASMESTA dan Indonesia In Your Hand berpengalaman 2 dekade dibidang Mobile Apps, AR, VR.